Tuesday, February 9, 2021

KEBENARAN AL-QUR’AN BERLAKU SEPANJANG ZAMAN

KEBENARAN AL-QUR’AN BERLAKU SEPANJANG ZAMAN

Oleh Muhammad Fathoni

Kebenaran Al Quran

Al-Qur’an  adalah  Kitabullah  yang  memuat  seluruh  aspek  kehidupan  manusia beserta seluruh hal yang melingkupinya.

Sejak manusia dahulu zaman belum diciptakan dan dilahirkan hingga kelak setelah manusia meninggal dunia dan akhir zaman. Betapa luasnya pembahasan al-Qur’an dan betapa luasnya kandungan al-Qur’an.

Al-Qur’an diturunkan berangsur-angsur dalam waktu sekitar 23 tahunan sejak pertama kali diwahyukan di gua Hira Makkah sebagai tanda kerasulan Muhammad saw. hingga sebelum wafatnya Rasulullah saw. di Madinah. Di salin dan di hafalkan oleh para sahabat dan kemudian selesai dikumpulkan/ dikodifikasi pada zaman khalifah Usman r.a

1.   Komposisi dan Pembagian Al-Qur’an

q  Al-Qur’an terdiri atas 114 surah, 30 juz dan {6236 ayat menurut riwayat Imam Hafs}, {6262 ayat menurut riwayat ad-Dur}, atau {6214 ayat menurut riwayat Warsy}.

q  Secara tradisional bahkan lebih mudah di katakan bahwa al-Qur’an terdiri dari 6.666 ayat.

q  Secara umum, al- Qur’an terbagi  menjadi 30 bagian yang dikenal dengan nama juz. Pembagian juz memudahkan mereka yang ingin menuntaskan  pembacaan al-Qur’an dalam kurun waktu 30 hari.

q  Pembagian ini paling terkenal karena digunakan seluruh dunia dan di tandai dengan jelas oleh setiap percetakan dan penerbit al-Qur’an.

Terdapat  pembagian  lain  yang  disebut  manzil,  yang  membagi  al-Qur’an menjadi  7  bagian.  Manzil   dalam  bahasa  Arab  juga  biasa  diartikan  tempat istirahat, secara istilah disini adalah sebuah sistem pembagian pembacaan al-Qur’an untuk memudahkan penyelesaian (pengkhataman) al-Qur’an selama tujuh hari (seminggu).

Manzil terdiri dari tujuh bagian yakni:

2.   Makkiyah dan Madaniyah

Para ulama kemudian mengkategorikan ayat- ayat yang diterima sebelum hijrah sebagai Makkiyah dan yang diwahyukan setelah hijrah sebagai Madaniyah meskipun diwahyukan di Makkah seperti pada waktu haji wada.’

Namun ada juga ulama yang berpendapat bahwa Makkiyah adalah ayat-ayat yang diterima Rasulullah  di Makkah meskipun setelah hijrah ke Madinah, sedangkan Madaniyah adalah ayat-ayat  yang diterima Rasulullah di Madinah.

Pembagian berdasar fase sebelum dan sesudah hijrah dianggap lebih tepat,  sebab terdapat surah Madaniyah yang turun di Makkah.

Ciri-ciri Makkiyah

a)      Surat-surat pendek

b)      Ayat-ayatnya pendek-pendek

c)       Membahas prinsip keimanan dan akhlak

d)      Ayat  yang jika dibaca,  maka disunnahkan kepada pembaca dan pendengarnya untuk melakukan sujud (ayat Sajdah)

e)      Terdapat kata kalla (disebut 33 kali)

f)       Kisah nabi-nabi dan umat-umat terdahulu (kecuali surah al-Baqarah)

g)      Kisah Nabi Adam a.s. dan Iblis (kecuali surah al-Baqarah)

h)      Pembukaan surah berupa huruf-huruf lepas, seperti qaf, sad, alif-lam-mim-ra, alif- lam-mim (kecuali surah al-Baqarah dan surah Ali ‘Imran)

i)        Cenderung puitis, menyentuh hati dan banyak terdapat kesamaan bunyi

j)        Contoh surat al-ikhlas, surat an-nas dan surat al-falaq

Ciri-ciri Madaniyah

a)      Surat dan ayatnya panjang-panjang

b)      Izin untuk perang dan hukum-hukumnya

c)       Rincian hukum tentang hudud, ibadah, undang-undang sipil, sosial, dan hubungan antar-negara

d)      Penyebutan tentang kaum munafik (kecuali surah al-‘Ankabut)

e)      Penyebutan tentang ahli kitab

f)       Ungkapannya tenang, cenderung prosais, yang ditujunya adalah akal pikiran

g)      Banyak mengemukakan  bukti  dan  argumentasi  mengenai  kebenaran-kebenaran agama.

h)      Contoh : Surat  al-Baqarah dan Ali ‘Imran

3.   Maqra’ atau ruku’

Maqra’ adalah sub pembahasan dalam al-Qur’an yang pada al-Qur’an model lama biasanya ditandai  dengan huruf ain (ع) di sisi kiri atau  kanan halaman al- Qur’an.

Sub pembahasan ini juga biasa disebut sebagai ruku’ dinisbatkan  kepada ruku’ salat  karena dahulu biasanya dibaca setelah al-Fatihah  sebelum rukuk pada waktu salat.

Setiap maqra’ atau ruku’ biasanya berisi satu sub pembahasan tertentu. Misal pembahasan tentang kisah Nabi Musa, pembahasan tentang Nabi Yusuf, pembahasan tentang akhirat dan lain sebagainya.

Maqra' juga biasa digunakan oleh para qari atau qariah ketika membackan ayat-ayat al-Qur’an pada acara-acara Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) dan acara-acara keagamaan lainnya   

4.   Lafaz Basmalah

Lafaz Bismillahirrahmanirrahim merupakan ciri di hampir seluruh pembuka surah di al-Qur’an selain Surah at-Taubah. 

terdapat  114 lafaz Bismillahirrahmanirrahim yang setara dengan jumlah 114 surah dalam al-Quran, oleh sebab lafaz ini disebut dua kali dalam Surah an-Naml, yakni pada bagian pembuka surah serta  pada ayat  ke-30 yang berkaitan  dengan sebuah surat dari raja Sulaiman kepada ratu Saba.

5.   Mu’jam (Kamus kumpulan)

Untuk  mencari ayat-ayat  yang berhubungan dengan suatu  istilah  tertentu, biasanya digunakan kamus khusus al-Qur’an yang biasa disebut  sebagai  mu’jam. Kamus-kamus al-Qur’an ini biasa menggunakan daftar istilah untuk mengumpulkan daftar bahasan-bahasan tertentu  dalam al-Qur’an.

Di antara kitab-kitab  kamus al-Qur’an yang terkenal  adalah  ;

a)      Kitab  al-Mu’jam al-Mufahras Lialfazi al-Qur’an al-Karim karya Syekh Muhammad Fuad Abdul Baqi

b)      Kitab al-Mu'jam al-Mufahras li- Ma’ani al-Qur’an al-Karim karya Muhammad Bassam Rusydi al-Zain.

 

No comments:

Post a Comment