KEBENARAN AL-QUR’AN BERLAKU SEPANJANG ZAMAN
Oleh Muhammad Fathoni
Kebenaran Al Quran
Al-Qur’an adalah Kitabullah yang memuat seluruh aspek kehidupan manusia beserta seluruh hal yang melingkupinya.
Sejak manusia dahulu zaman belum diciptakan dan dilahirkan hingga kelak setelah manusia meninggal dunia dan akhir zaman. Betapa luasnya pembahasan al-Qur’an dan betapa luasnya kandungan al-Qur’an.
Al-Qur’an diturunkan berangsur-angsur dalam waktu sekitar 23 tahunan sejak pertama kali diwahyukan di gua Hira Makkah sebagai tanda kerasulan Muhammad saw. hingga sebelum wafatnya Rasulullah saw. di Madinah. Di salin dan di hafalkan oleh para sahabat dan kemudian selesai dikumpulkan/ dikodifikasi pada zaman khalifah Usman r.a
1. Komposisi dan Pembagian Al-Qur’an
q Al-Qur’an terdiri atas 114 surah, 30 juz dan {6236 ayat menurut riwayat Imam Hafs}, {6262 ayat menurut riwayat ad-Dur}, atau {6214 ayat menurut riwayat Warsy}.
q Secara tradisional bahkan lebih mudah di katakan bahwa al-Qur’an terdiri dari 6.666 ayat.
q Secara umum, al- Qur’an terbagi menjadi 30 bagian yang dikenal dengan nama juz. Pembagian juz memudahkan mereka yang ingin menuntaskan pembacaan al-Qur’an dalam kurun waktu 30 hari.
q Pembagian ini paling terkenal karena digunakan seluruh dunia dan di tandai dengan jelas oleh setiap percetakan dan penerbit al-Qur’an.
Terdapat pembagian lain yang disebut manzil, yang membagi al-Qur’an menjadi 7 bagian. Manzil dalam bahasa Arab juga biasa diartikan tempat istirahat, secara istilah disini adalah sebuah sistem pembagian pembacaan al-Qur’an untuk memudahkan penyelesaian (pengkhataman) al-Qur’an selama tujuh hari (seminggu).
Manzil terdiri dari tujuh bagian yakni:
2. Makkiyah dan Madaniyah
Para ulama kemudian mengkategorikan ayat- ayat yang diterima sebelum hijrah sebagai Makkiyah dan yang diwahyukan setelah hijrah sebagai Madaniyah meskipun diwahyukan di Makkah seperti pada waktu haji wada.’
Namun ada juga ulama yang berpendapat bahwa Makkiyah adalah ayat-ayat yang diterima Rasulullah di Makkah meskipun setelah hijrah ke Madinah, sedangkan Madaniyah adalah ayat-ayat yang diterima Rasulullah di Madinah.
Pembagian berdasar fase sebelum dan sesudah hijrah dianggap lebih tepat, sebab terdapat surah Madaniyah yang turun di Makkah.
Ciri-ciri Makkiyah
a) Surat-surat pendek
b) Ayat-ayatnya pendek-pendek
c) Membahas prinsip keimanan dan akhlak
d) Ayat yang jika dibaca, maka disunnahkan kepada pembaca dan pendengarnya untuk melakukan sujud (ayat Sajdah)
e) Terdapat kata kalla (disebut 33 kali)
f) Kisah nabi-nabi dan umat-umat terdahulu (kecuali surah al-Baqarah)
g) Kisah Nabi Adam a.s. dan Iblis (kecuali surah al-Baqarah)
h) Pembukaan surah berupa huruf-huruf lepas, seperti qaf, sad, alif-lam-mim-ra, alif- lam-mim (kecuali surah al-Baqarah dan surah Ali ‘Imran)
i) Cenderung puitis, menyentuh hati dan banyak terdapat kesamaan bunyi
j) Contoh surat al-ikhlas, surat an-nas dan surat al-falaq
Ciri-ciri Madaniyah
a) Surat dan ayatnya panjang-panjang
b) Izin untuk perang dan hukum-hukumnya
c) Rincian hukum tentang hudud, ibadah, undang-undang sipil, sosial, dan hubungan antar-negara
d) Penyebutan tentang kaum munafik (kecuali surah al-‘Ankabut)
e) Penyebutan tentang ahli kitab
f) Ungkapannya tenang, cenderung prosais, yang ditujunya adalah akal pikiran
g) Banyak mengemukakan bukti dan argumentasi mengenai kebenaran-kebenaran agama.
h) Contoh : Surat al-Baqarah dan Ali ‘Imran
3. Maqra’ atau ruku’
Maqra’ adalah sub pembahasan dalam al-Qur’an yang pada al-Qur’an model lama biasanya ditandai dengan huruf ain (ع) di sisi kiri atau kanan halaman al- Qur’an.
Sub pembahasan ini juga biasa disebut sebagai ruku’ dinisbatkan kepada ruku’ salat karena dahulu biasanya dibaca setelah al-Fatihah sebelum rukuk pada waktu salat.
Setiap maqra’ atau ruku’ biasanya berisi satu sub pembahasan tertentu. Misal pembahasan tentang kisah Nabi Musa, pembahasan tentang Nabi Yusuf, pembahasan tentang akhirat dan lain sebagainya.
Maqra' juga biasa digunakan oleh para qari atau qariah ketika membackan ayat-ayat al-Qur’an pada acara-acara Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) dan acara-acara keagamaan lainnya
4. Lafaz Basmalah
Lafaz Bismillahirrahmanirrahim merupakan ciri di hampir seluruh pembuka surah di al-Qur’an selain Surah at-Taubah.
terdapat 114 lafaz Bismillahirrahmanirrahim yang setara dengan jumlah 114 surah dalam al-Quran, oleh sebab lafaz ini disebut dua kali dalam Surah an-Naml, yakni pada bagian pembuka surah serta pada ayat ke-30 yang berkaitan dengan sebuah surat dari raja Sulaiman kepada ratu Saba.
5. Mu’jam (Kamus kumpulan)
Untuk mencari ayat-ayat yang berhubungan dengan suatu istilah tertentu, biasanya digunakan kamus khusus al-Qur’an yang biasa disebut sebagai mu’jam. Kamus-kamus al-Qur’an ini biasa menggunakan daftar istilah untuk mengumpulkan daftar bahasan-bahasan tertentu dalam al-Qur’an.
Di antara kitab-kitab kamus al-Qur’an yang terkenal adalah ;
a) Kitab al-Mu’jam al-Mufahras Lialfazi al-Qur’an al-Karim karya Syekh Muhammad Fuad Abdul Baqi
b) Kitab al-Mu'jam al-Mufahras li- Ma’ani al-Qur’an al-Karim karya Muhammad Bassam Rusydi al-Zain.
No comments:
Post a Comment