Wednesday, February 10, 2021

HADIS, SUNAH, KHABAR DAN ATSAR

 

HADIS, SUNAH, KHABAR DAN  ATSAR

Oleh Muhammad Fathoni

1.  Pengertian Hadis

       Secara etimologi, hadis mempunyai beberapa arti ; yang baru (), yang dekat (), dan warta/berita ().

       Secara terminologi adalah: Segala ucapan Nabi saw., segala perbuatan serta keadaan atau perilaku beliau.

       Hadis menurut Muhadditsin (ahli hadis) adalah segala apa yang disandarkan kepada Nabi Muhammad saw., baik itu hadis marfu’(yang disandarkan kepada Nabi), hadis mauquf (yang disandarkan kepada sahabat), ataupun hadis maqthu’ (yang disandarkan kepada tabi’in).

       Menurut Ushuliyyin (ahli ushul fikih), Hadis adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi, selain al-Qur’an, baik berupa perkataan, perbuatan, maupun takrir Nabi, yang berkaitan dengan hukum syara’.

       Menurut Fuqaha, hadis adalah segala sesuatu yang ditetapkan Nabi yang tidak ada kaitannya dengan masalah-masalah fardu atau wajib.

       Jadi, Hadis adalah segala sesuatu  yang disandarkan kepada nabi Muhammad saw., baik berupa perkataan, perbuatan, takrir, sifat-sifat, keadaan dan himmahnya.

       Takrir adalah perbuatan  atau  keadaan sahabat  yang diketahui  Rasulullah dan beliau mendiamkannya atau  mengisyaratkan  sesuatu  yang menunjukkan perkenannya atau beliau tidak menunjukkan pengingkarannya.

       Himmah adalah hasrat  beliau yang belum terealisir, contoh ; puasa hari Tasua (hari kesembilan bulan Muharram)

2.  Pengertian Sunnah

       Menurut bahasa kata sunnah merupakan derivasi/turunan dari kata sannayasunnusunnatan.

       Kata sunnah berarti cara, jalan yang ditempuh, tradisi (adat kebiasaan), atau ketetapan, apakah hal itu baik atau tidak, terpuji atau tercela.

Menurut Ahli Hadis

       Sunnah adalah “Segala yang bersumber dari Nabi Muhammad, baik berupa perkataan, perbuatan, ketetapan/taqrir, tabiat, budi pekerti, maupun perjalanan hidupnya, baik sebelum beliau diangkat menjadi Rasul maupun sesudahnya.”

       misalnya mengembala kambing, menikah minimal umur 25 tahun, biografi Nabi, sifat- sifat Nabi baik yang berupa fisik, umpamanya; mengenai tubuhnya,  rambutnya  dan lain-lain

Menurut Ahli Usul Fikih

       Sunnah adalah “Segala sesuatu yang bersumber dari Nabi Muhammad saw. selain al-Qur’an baik berupa perkataan, perbuatan, maupun taqrirnya yang pantas untuk dijadikan dalil bagi penetapan hukum syara’ (hukum agama).”

Ulama Fikih

       Sunah ialah perbuatan  yang di lakukan dalam agama, tetapi tingkatannya tidak sampai wajib atau fardu. Jadi suatu pekerjaan yang utama di kerjakan. Atau dengan kata lain sunah ialah suatu amalan yang di beri pahala apabila di kerjakan, dan tidak dituntut apabila ditinggalkan.

3.  Pengertian Khabar

       Khabar menurut bahasa berarti: warta / berita yang disampaikan dari seseorang kepada seseorang.

       Khabar menurut istilah ahli hadis yaitu : “Segala sesuatu yang disandarkan atau berasal dari Nabi  atau dari yang selain Nabi.

4.  Pengertian Asar

       Menurut bahasa, asar artinya bekasan sesuatu atau sisa sesuatu. Asar berarti pula nukilan (yang dinukilkan).

       Menurut istilah, asar mempunyai pengertian yang sama dengan khabar dan hadis (mayoritas ulama).

       Sebagian ulama mengatakan bahwa asar lebih umum dari pada khabar, yaitu bahwa asar berlaku bagi segala sesuatu yang datang dari Nabi saw. maupun dari selain Nabi saw.,

       sedangkan khabar khusus bagi segala sesuatu yang datang dari Nabi saw. saja. Adapun para fuqaha memakai istilah “asar” untuk perkataan-perkataan ulama salaf, sahabat, tabi’in dan lain-lain.

 Persamaan Hadis, Sunnah, Khabar, Asar

       Menurut sebagian ulama, antara keempat istilah ini adalah muradif atau mempunyai pengertian yang sama = Segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi saw., baik berupa perkataan, perbuatan maupun taqrir (ketetapan) beliau.

       Sebahagian ulama membedakan pengertian antara sunnah dan hadis. Sunnah itu adalah segala sesuatu yang diriwayatkan dari Nabi saw., baik perkataaan maupun perbuatan beliau, sedangkan hadis hanya khusus mengenai perkataan beliau.

       Pendapat lain, sunnah Nabi hanyalah tata cara dan perilaku Nabi yang beliau praktekkan terus menerus dan diikuti oleh para sahabatnya,

       sedangkan hadis adalah perkataan Nabi yang diriwayatkan oleh orang seorang atau dua orang, lalu hanya mereka saja yang mengetahuinya dan tidak menjadi pegangan atau amalan umum.

       Persamaan antara sunnah dengan hadis adalah: baik sunnah maupun hadis keduanya adalah bersumber kepada Rasulullah.

Perbedaan Hadis, Sunnah, Khabar, dan Asar

       Sunnah lebih luas dari hadis. Sunnah adalah segala yang dinukilkan dari Nabi Muhammad, baik berupa perkataan, perbuatan, taqrir, maupun pengajaran, sifat, kelakuan dan perjalanan hidup, baik sebelum maupun sesudah diangkat menjadi nabi dan rasul. Titik berat sunnah adalah kebiasaan normatif Nabi Muhammad.

     Khabar selain dinisbahkan kepada Nabi Muhammad, juga dinisbahkan kepada sahabat dan tabiin.

      Khabar lebih umum dari hadis, karena masuk didalamnya semua riwayat yang bukan dari Nabi Muhammad saw.

       Atsar lebih sering digunakan untuk sebutan bagi perkataan sahabat Nabi Muhammad, meskipun kadang-kadang dinisbahkan kepada beliau

 Perbedaan Al-Qur’an, dan Hadis

a.   Perbedaan dari segi bahasa dan makna.

       1) Al-Qur’an diturunkan dengan bahasa dan maknanya 
      langsung dari Allah Swt.

       2)  Hadis adalah bahasa dan maknanya dari Nabi saw.

b.  Perbedaan dari segi periwayatan

       1)Al-Qur’an tidak boleh diriwayatkan dengan maknanya 
   saja sebab dapat mengurangi kemukjizatannya

       2)Hadis boleh diriwayatkan dengan maknanya saja. Yang
   terpenting dalam hadis adalah penyampaian maksudnya.

       Next…

c.   Perbedaan dari segi kemukjizatan.

                   1) Al-Qur’an baik lafal maupun maknanya merupakan mukjizat.

                   2)  Hadis bukan merupakan mukjizat.

d.  Perbedaan dari segi nilai membacanya.

     1)  Al-Qur’an diperintah untuk dibaca, baik pada waktu shalat (wajib membaca Surah al-Fatihah) maupun di luar shalat sebagai ibadah, baik orang yang membacanya itu mengerti maksudnya maupun tidak

     2)  Hadis dilarang dibaca ketika shalat dan membacanya tidak dinilai ibadah.

Perilaku Orang yang Berpegang Teguh kepada Hadis, Sunnah, Khabar dan Atsar

1)      Rasa ingin tahu tentang hadis harus ditumbuhkembangkan untuk dapat menjadi seorang muslim yang sesungguhnya. Hadis merupakan sumber ajaran kedua setelah al-Qur’an.

2)      Mempelajari hadis mendatangkan banyak manfaat. Sebagai seorang Muslim harus mengetahui banyak hal tentang hadis dan ilmunya dengan meningkatkan kegiatan gemar membaca baik pada saat di madrasah maupun di luar madrasah.

3. Para ulama ahli hadis dengan segala keterbatasan sarana dan prasarana pada saat itu mampu menghasilkan berbagai karya monumental yang hingga saat ini masih dapat kita pelajari.  Kitab-kitab karya mereka masih ada meskipun mereka sudah meninggalkan dunia ini berabad-abad yang lalu. Hal ini  dapat membangkitkan siswa untuk menghargai karya-karya mereka dan selanjutnya terdorong untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi orang lain.

No comments:

Post a Comment