Showing posts with label PAI. Show all posts
Showing posts with label PAI. Show all posts

Tuesday, February 9, 2021

KEBENARAN PENURUNAN ALQURAN

KEBENARAN PENURUNAN AL-QUR’AN

Oleh : Muhammad Fathoni

1. PENGERTIAN TURUNNYA AL QUR’AN

       Secara majazi turunnya al-Qur’an diartikan sebagai pemberitahuan dengan cara dan sarana yang dikehendaki Allah swt.. sehingga dapat diketahui oleh para malaikat di lauhul mahfudz dan oleh nabi Muhammad di dalam hatinya yang suci.

       Adapun tentang kaifiyat turunnya al-Qur’an itu terjadi perbedaan antara para ulama

       a.   Al-Qur’an itu diturunkan ke langit dunia pada malam al-qadr sekaligus lengkap dari  awal  sampai akhir. Kemudian  diturunkan  berangsur-angsur  sesudah  itu dalam tempo 20 tahun atau 23 tahun atau 25 tahun berdasarkan pada perbedaan yang terjadi tentang  berapa lama nabi bermukim di Mekkah sesudah beliau di angkat menjadi rasul. Pendapat ini berpegang pada riwayat At-Tabary dari Ibnu ‘Abbas beliau berkata‚ diturunkan al-Qur’an dalam lailatul  qadr dalam bulan Ramadan ke langit dunia sekaligus, kemudian dari sana (langit) diturunkan berangsur-angsur ke dunia‛.

       b. Al-Qur’an itu di turunkan ke langit dunia sebanyak 20 kali lailatul qadr dalam 20 tahun atau 23 kali lailatul qadr dalam 23 tahun atau 25 kali lailatul qadr dalam 25 tahun.  Pada tiap-tiap malam diturunkan ke langit dunia tersebut,  sekedar yang hendak di turunkan dalam tahun itu kepada Nabi Muhammad saw. dengan cara berangsur-angsur.

        c. Al-Qur’an itu permulaan turunnya ialah di malam al-qadr, kemudian diturunkan setelah itu dengan berangsur-angsur dalam berbagai waktu.

TURUNNYA AL QURAN

       Al-Qur’an diturunkan dalam waktu 22 tahun  2 bulan 22 hari, yaitu mulai dari malam 17 Ramadhan tahun 41 dari kelahiran Nabi sampai 9 Zulhijjah haji wada’ tahun  63 dari kelahiran Nabi atau tahun 10 H. Permulaan turunnya al-Qur’an ketika Nabi bertahannus  (beribadah)  di  Gua  Hira. 

       Pada  saat  itu  turunlah  wahyu dengan perantara Jibril al-Amin dengan membawa beberapa ayat al-Qur’an. Surat yang pertama kali turun adalah surat al-‘Alaq ayat 1-5.

       Sebelum wahyu diturunkan telah turun sebagian irhas (tanda dan dalil) sebagaimana hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari dengan sanad dari Aisyah yang menunjukkan akan datangnya wahyu dan bukti  nubuwwah bagi Rasul saw. yang mulia.

       Diantara  tanda-tanda  tersebut adalah mimpi yang benar di kala beliau tidur dan kecintaan beliau untuk menyendiri dan berkhalwat di Gua Hira untuk beribadah kepada Tuhannya.

PENGERTIAN PENULISAN AL-QUR’AN

       Penulisan al-Qur’an adalah proses penulisan al-Qur’an dari wahyu yang diterima Nabi Muhammad hingga selesai dikumpulkan dalam sebuah tulisan berupa mushaf (kitab berjilid) pada zaman Khalifah Usman bin Affan.

Penulisan dan pengumpulan al-Qur’an ini melewati tiga fase.

a.   Zaman Nabi

       Tahap pertama adalah zaman Nabi Muhammad saw. di mana pada tahap ini hafalan para sahabat lebih banyak berperan daripada tulisan-tulisan yang masih terpisah-pisah.

       Siapa saja di antara para sahabat yang mendengar satu ayat, maka akan langsung menghafalnya atau menuliskannya dengan sarana seadanya di pelepah kurma, potongan kulit, permukaan batu cadas atau tulang belikat unta. Jumlah para penghafal al-Qur’an sangat banyak.

b.   Zaman Sahabat Abu Bakar

       Pada zaman ini terjadi banyak peperangan yang mengakibatkan banyak para sahabat  penghafal  al-Qur’an  meninggal  dunia.  Di  antara  para  sahabat  pilihan penghafal  al-Qur’an  yang  meninggal  pada  perang  Yamamah  adalah  Salim  bekas budak Abu Hudzaifah di mana Rasulullah pernah memerintahkan para sahabat untuk mengambil pelajaran al-Qur’an darinya.

       Maka Abu Bakar r.a. memerintahkan untuk mengumpulkan al-Qur’an agar tidak hilang.

       Seusai perang Yamamah, sahabat Umar Ibn Khattab menyampaikan pendapat kepada  Abu  Bakar  untuk  menulis  ulang  dan  mengumpulkan  catatan-catatan   al-Qur’an yang masih terpisah-pisah. Namun Abu Bakar menolaknya, ia tidak ingin melakukannya  karena  takut dosa, tetapi akhirnya beliau memanggil Zaid Ibn Tsabit  dan memerintahkannya untuk menuliskan ulang catatan-catatan  al-Qur’an dalam sebuah mushaf.

       Mushaf tersebut  berada di tangan  Abu Bakar hingga dia wafat, kemudian dipegang oleh Umar hingga wafatnya, dan kemudian di pegang oleh Hafsah Binti Umar.

c.   Zaman Usman

       Periode ini adalah periode ketiga proses pengumpulan dan penulisan al- Qur’an. Banyak catatan  dan kumpulan-kumpulan catatan  al-Qur’an yang berbeda- beda  di  antara  para  sahabat.  Hal  itu  dikhawatirkan  akan  menjadi  fitnah,  maka Khalifah Usman bin Affan memerintahkan untuk mengumpulkan mushaf-mushaf tersebut  menjadi satu  mushaf sehingga kaum muslimin  tidak  berbeda bacaannya yang bisa menyebabkan pertengkaran dan perpecahan.

       Kemudian Usman memerintahkan Zaid Ibn Tsabit, Abdullah Ibn Az-Zubair, Sa’id   Ibn   al-‘Ash   dan   Abdurrahman   Ibnul   Harits   Ibn   Hisyam   r.a.   untuk menuliskannya kembali dan memperbanyaknya. Zaid Ibn Tsabit berasal dari kaum Anshar sementara tiga orang yang lain berasal dari Quraisy.

       Usman mengatakan kepada ketiganya : ‚Jika kalian berbeda bacaan dengan Zaid  Ibn  Tsabit  pada  sebagian  ayat  al-Qur’an,  maka  tuliskanlah  dengan  dialek Quraisy, karena al-Qur’an diturunkan dengan dialek tersebut!‛, merekapun lalu mengerjakannya dan setelah selesai, Usman mengembalikan mushaf itu kepada Hafshah dan mengirimkan hasil pekerjaan tersebut ke seluruh penjuru negeri Islam serta memerintahkan untuk membakar naskah mushaf al-Qur’an selainnya.

       Perbedaan antara pengumpulan yang dilakukan Usman bin ‘Affan dan pengumpulan  yang   dilakukan   Abu   Bakar   As-Siddiq   adalah  :   Tujuan   dari pengumpulan al-Qur’an di zaman Abu Bakar adalah menuliskan dan mengumpulkan keseluruhan ayat-ayat  al-Qur’an dalam satu  mushaf agar tidak  tercecer dan tidak hilang tanpa membawa kaum muslimin  untuk  bersatu  pada satu  mushaf;

       hal itu dikarenakan lebih terlihat pengaruh dari perbedaan dialek bacaan yang mengharuskannya membawa mereka untuk bersatu pada satu mushaf al-Qur’an saja.

       Sedangkan tujuan dari pengumpulan al-Qur’an di zaman Khalifah Usman r.a. adalah : Mengumpulkan dan menuliskan al-Qur’an dalam satu mushaf dengan satu dialek bacaan dan membawa kaum muslimin untuk bersatu pada satu  mushaf al-Qur’an karena timbulnya  pengaruh yang mengkhawatirkan  pada perbedaan dialek bacaan al-Qur’an.

        Hasil yang didapatkan dari pengumpulan ini terlihat dengan timbulnya kemaslahatan yang besar di tengah-tengah kaum muslimin, di antaranya : Persatuan dan kesatuan, kesepakatan bersama dan saling berkasih sayang. Kemudian mudarat yang besarpun bisa dihindari yang di antaranya adalah : Perpecahan umat, perbedaan keyakinan, tersebar luasnya kebencian dan permusuhan.

       Proses penulisan al-Qur’an menjadi sebuah mushaf utuh selesai pada zaman khalifah Utsman bin Affan.

       Mushaf  al-Qur’an  tetap  seperti  itu  sampai  sekarang  dan  disepakati  oleh seluruh kaum muslimin serta diriwayatkan secara mutawatir. Dipelajari oleh anak- anak dari  orang  dewasa,  tidak  bisa  dipermainkan  oleh tangan-tangan  kotor  para perusak dan tidak sampai tersentuh oleh hawa nafsu orang-orang yang menyeleweng

 

ALQURAN KITABKU

AL QURAN KITABKU

Oleh : Muhammad Fathoni

 

1. Pengertian Al Quran (secara etimologi/bahasa)

a.  Menurut al-Lihyany (w. 215 H) dan segolongan ulama lain

Kata Qur’an adalah bentuk masdar dari kata kerja qaraa artinya membaca, dengan perubahan bentuk kata/tasrif  (qaraa-yaqrau-quranan). Al Quran artinya yang dibaca.

Karena al-Qur’an itu dibaca maka dinamailah al-Qur’an. Kata tersebut selanjutnya digunakan untuk kitab suci yang diturunkan Allah Swt. kepada Nabi Muhammad saw.

b.  Menurut Al-Asy’ari  (w. 324 H)

Kata Qur’an berasal dari lafaz qarana yang berarti menggabungkan sesuatu dengan yang lain. Kemudian kata tersebut dijadikan sebagai nama Kalamullah yang diturunkan kepada Nabi-Nya, mengingat bahwa surat-suratnya, ayat-ayatnya dan huruf-hurufnya beriring-iringan dan yang satu digabungkan kepada yang lain.

c.   Menurut Al-Farra’ (w. 207 H)

Kata al-Qur’an berasal dari lafad qaraainun merupakan bentuk jama’ dari kata qarinah yang berarti petunjuk atau indikator, mengingat bahwa ayat-ayat al-Qur’an satu sama lain saling membenarkan. Dan kemudian dijadikan nama bagi Kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.

d.  Menurut Az-Zujaj (w. 331 H)

Kata Qur’an itu kata sifat dari (Îíò. yang sewazan (seimbang) dengan kata Hĉäȯ  yang artinya âöĿ. (kumpulan). Selanjutnya kata tersebut digunakan se- bagai salah satu nama bagi kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw., karena al-Qur’an terdiri dari sekumpulan surah dan ayat, memuat kisah- kisah, perintah dan larangan, dan mengumpulkan inti sari dari kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya.

e.  Menurut Asy-Syafi’i (w. 204 H)

                Kata al-Qur’an adalah isim ’alam, bukan kata bentukan (isytiqaq) dari kata apapun dan sejak awal memang digunakan sebagai nama khusus bagi kitab suci yang diturunkan Allah Swt. kepada Nabi Muhammad saw. sebagaimana halnya dengan nama-nama kitab suci sebelumnya yang memang merupakan nama khu- sus yang diberikan oleh Allah Swt. yaitu Zabur (Nabi Dawud as.), Taurat (Nabi Musa as.) dan Injil (Nabi Isa as.).

Pengertian Al Quran (secara terminologi / istilah)

a.  Syeikh Muhammad Khudari Beik

                “Al-Qur’an ialah lafaz (ϔirman Allah Swt.) yang berbahasa Arab, yang diturunkan kepada Muhammad saw., untuk dipahami isinya dan selalu diingat, yang disampaikan dengan cara mutawatir, yang ditulis dalam mushaf, yang dimulai dengan surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat an-Nas.”

b.  Subkhi Salih

                “Al-Qur’an adalah kitab (Allah Swt.) yang mengandung mu’jizat, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw., yang ditulis dalam mushaf-mushaf, yang disampaikan secara mutawatir, dan bernilai ibadah membacanya.”

c.   Syeikh Muhammad Abduh

                “Kitab (al-Qur’an) adalah bacaan yang tertulis dalam mushaf-mushaf, yang terpelihara di dalam dada orang yang menjaga(nya) dengan menghafalnya (yakni) orang-orang Islam.”

Unsur-unsur dalam pengertian Al Quran :

Al-Qur’an adalah firman atau Kalam Allah Swt.

Al-Qur’an terdiri dari lafal berbahasa Arab

Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.

Al-Qur’an merupakan kitab Allah Swt. yang mengandung mu’jizat bagi Nabi Muhammad saw. yang diturunkan dengan perantara Malaikat Jibril.

Al-Qur’an disampaikan dengan cara mutawatir (berkesinambungan).

Al-Qur’an merupakan bacaan mulia dan membacanya merupakan ibadah.

Al-Qur’an   ditulis   dalam   mushaf-mushaf,   yang   diawali   dengan   surah al-Fatihah dan diakhiri dengan surah an-Nas

Al-Qur’an   senantiasa   terjaga/terpelihara   kemurniannya   dengan   adanya sebagian orang Islam yang menjaganya dengan menghafal al-Qur’an.

2.   Nama-nama Al-Qur ’an

                Menurut As-Suyuti dalam kitab al-Itqan fi 'ulum al Qur'an menyebutkan bahwa al-Qur’an mempunyai 55 nama. Dalam Ensiklopedi Islam untuk Pelajar, disebutkan ada 78 nama-nama bagi kitab suci al-Qur’an.

A. AL QURAN (bacaan, yang dibaca)

                Al-Qur’an merupakan nama yang paling populer dan paling sering dilekatkan pada kitab suci terakhir yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.

B. AL KITAB (yang ditulis)

Al-Qur’an sering disebut sebagai Kitabullah artinya kitab suci Allah Swt. Al-Kitab juga bisa diartikan yang ditulis.

C. AL FURQAN (pembeda)

Al-Furqan artinya pembeda, maksudnya yang membedakan antara yang haq dan yang batil.

D. ADZ DZIKR (pemberi peringatan)

Ad-Dikr berarti pemberi peringatan, maksudnya yang memberi peringatan kepada  manusia.

E. AT TANZIL ( yang diturunkan)

At-Tanzil  artinya  yang  diturunkan,  maksudnya  al-Qur’an  diturunkan  oleh allah Swt. kepada Nabi Muhammad saw. melalui perantaraan malaikat Jibril as. untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia.

D.  Perilaku orang yang berpegang teguh pada ALQURAN

Al-Qur’an merupakan sumber ajaran Islam yang pertama. Setiap muslim berkewajiban untuk berpegang teguh kepada hukum-hukum yang terdapat di dalamnya agar menjadi manusia yang taat kepada Allah Swt., yaitu mengikuti segala perintah Allah Swt. dan menjauhi segala larangnannya.

Al-Qur’an memuat berbagai pedoman dasar bagi kehidupan umat manusia. Kita sebagai seorang Muslim harus meyakini tuntunan yang berkaitan dengan keimanan/akidah, yaitu ketetapan yang berkaitan dengan iman kepada Allah Swt., Malaikat-malaikat, Kitab-kitab, Rasul-rasul, Hari akhir, serta Qadha dan Qadar.

Sebagai seseorang yang berpegang teguh kepada al-Qur’an kita harus memiliki budi pekerti yang luhur karena al-Qur’an berisikan tuntunan tentang akhlak, yaitu ajaran agar orang Muslim memilki budi pekerti yang baik serta etika kehidupan.

Sebagai seorang yang berpegang teguh kepada al-Qur’an kita harus melaksanakan ibadah karena al-Qur’an berisikan tuntunan yang berkaitan dengan ibadah, yakni shalat, puasa, zakat dan haji.

Sebagai seorang yang berpegang teguh kepada al-Qur’an kita harus bergaul dengan sesama dengan baik sebab al-Qur’an berisi tuntunan yang berkaitan dengan amal perbuatan manusia dalam masyarakat

 

 

Wednesday, September 16, 2020

 

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

MATA KULIAH ILMU PENDIDIKAN ISLAM 2020

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

STIK KENDAL

 

A. Identitas Mata Kuliah :

Nama Mata Kuliah  

: Ilmu Pendidikan Islam  

Semester

: III & V

Program Studi

: Pendidikan Agama Islam

Dosen

: Muhammad Fathoni, S.Pd.I, MSI

 

B. Deskripsi Isi


Ilmu Pendidikan Islam menjelaskan tentang: definisi, ruang lingkup, dan metode, wawasan kepribadian muslim, komponen, pelajaran pendidikan Islam, prinsip-prinsip dan pendekatannya, problematika dan segi-segi, serta kedudukan dan hubungan pendidikan Islam dengan pendidikan nasional.

C. Capaian Pembelajaran dan Indikator Pembelajaran

No.

Capaian Pembelajaran

Indikator

Pokok Bahasan

1

Memahami konsep, ruang lingkup, dan sistem Pendidikan Islam.

Menjelaskan pengertian pendidikan Islam dan ruang lingkupnya, serta menjelaskan tujuan dan sistem Pendidikan Islam.

1.      Pengertian, Konsep Dasar, dan Ruang Lingkup Pendidikan Islam.

2.      Hakikat dan Tujuan Pendidikan Islam.

3.      Sistem Pendidikan Islam.

2

Memiliki pemahaman tentang komponen Pendidikan Islam.

Menjelaskan komponen (unsur) pokok dalam pelaksanaan Pendidikan Islam.

4.      Komponen-komponen Pendidikan Islam.

5.      Peserta Didik dan Pendidik dalam Perspektif Pendidikan Islam.

 

3

Memiliki pemahaman tentang prinsip-prinsip Pendidikan Islam, metode, pendekatan, dan evaluasi pembelajarannya

Menjelaskan tentang prinsip-prinsip pendidikan Islam, metode dan pendekatan pembelajarannya.

6.      Prinsip-prinsip Pendidikan Islam.

7.      Pendekatan dan Metode Pembelajaran Pendidikan Islam.

8.      Evaluasi dalam Pendidikan Islam.

 

4

Memahami tentang kedudukan dan hubungan Pendidikan Islam dengan Pendidikan Nasional.

Menjelaskan secara lengkap dan detail tentang hubungan Pendidikan Islam dan Pendidikan Nasional.

9.      Eksistensi dan Institusi Pendidikan Islam di Indonesia.

10.  Hubungan Pendidikan Islam dengan Pendidikan Nasional.

 

 

D. Indikator Pencapaian

Secara umum, indikator pencapaiannya adalah mahasiswa mampu Menjelaskan pengertian pendidikan Islam dan ruang lingkupnya, serta menjelaskan tujuan dan sistem Pendidikan Islam. Menjelaskan komponen (unsur) pokok dalam pelaksanaan Pendidikan Islam. Menjelaskan tentang prinsip-prinsip pendidikan Islam, metode dan pendekatan pembelajarannya. Menjelaskan secara lengkap dan detail tentang hubungan Pendidikan Islam dan Pendidikan Nasional.

 

E. Learning Outcome

Setelah melakukan diskusi dan bertukar pendapat tentang tema tema yang telah ditentukan, maka mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menguasai materi serta menuangkan hasil ide dan diskusinya ke dalam karya ilmiah berupa makalah ilmu pendidikan islam.  

 

F. Timeline Kegiatan

Pertemuan Ke

Tanggal Pertemuan

Topik Bahasan

1.

 

Kontrak Perkuliahan

Pengertian Pendidikan Islam

·         Konsep Dasar 

·         Ruang Lingkup Pendidikan Islam.

·         Hubungan Pendidikan Islam dengan Pendidikan Nasional.

2.

 

Hakikat dan Tujuan Pendidikan Islam

Tarbiyah, Taklim, Ta’dib

Komponen dan sumber Pendidikan Islam.

Ø Pendidik dalam Pendidikan Islam

Ø Peserta didik dalam Pendidikan Islam

Ø Tujuan dan Kurikulum Pendidikan Islam

Ø Alat/ Sarana Pendidikan Islam

Ø Lingkungan Pendidikan Islam

3.

 

Pendidik dalam Perspektif Pendidikan Islam.

Proses Belajar Mengajar

Evaluasi dalam Pendidikan Islam.

4.

 

Peserta Didik dalam Pendidikan Islam

Etika Peserta Didik dalam Pendidikan Islam  

Karakteristik Peserta Didik

Urgensi Pengenalan Peserta Didik

5.

 

 UTS

6.

 

Sistem Pendidikan Islam

Kurikulum Pendidikan Islam

Prinsip-prinsip Pendidikan Islam.

7.

 

Lembaga Pendidikan Islam  

Macam-Macam Lembaga Pendidikan Islam  

Pengelolaan Administrasi Pendidikan Islam  

 

 

 

8

 

Pendekatan dan Metode Pembelajaran Pendidikan Islam.

Pendekatan dalam pendidikan islam

Metode pembelajaran pendidikan islam

9


Tokoh Islam dalam Pendidikan islam

Biografi tokoh

Karya-karya monumental

Pemikiran-pemikirannya tentang Pendidikan Islam

10

 

Ujian Akhir Semester (UAS)

 

G. Tugas

Dalam upaya pengembangan pembelajaran, maka setiap mahasiswa diharapkan aktif dalam melaksanakan diskusi wajib yang dijadikan sebagai tugas mingguan dengan tema-tema yang telah ditentukan.

Adapun tugas bagi mahasiswa adalah sebagai berikut:

1)      Mahasiswa akan dibagi dalam 8  kelompok sesuai dengan tema bahasan. (Kelompok dan nama anggota ditentukan di awal perkuliahan ).

2)      Masing-masing kelompok wajib melaksanakan diskusi di awal pertemuan pertama.

3)      Sebelum materi akan di bahas, setiap mahasiwa wajib melakukan diskusi di luar kelas/ di kos/ di pondok/ di rumah masing masing bersesuaian dengan materi yang akan di bahas.

4)      Bahan yang akan didiskusikan dapat setidaknya mencakup:

Ø  Materi, teori inti yang berkaitan dengan tema.

Ø  Urgensi materi, manfaat materi.

Ø  Dalil, Nas Pendukung.

Ø  Materi pendukung yang lain.

Ø  Integrasi dengan keilmuan yang lain

Ø  Interkoneksi dengan isu-isu aktual.

5)      Outcome dari diskusi kecil ini adalah membuat makalah yang SEMUA WAJIB  DIKUMPULKAN kepada Dosen pada saat presentasi makalah, MAKSIMAL PADA PERTEMUAN BERIKUTNYA, Berupa soft file dikirim ke alamat email : tonnyfaradizza@gmail.com dan Hard copy tanpa di jilid (hanya di beri cover putih kertas A4 saja).    

6)      KELOMPOK YANG TIDAK MENGUMPULKAN MAKALAH TIDAK AKAN MENDAPATKAN NILAI TUGAS  

7)      Semua makalah akan dikompilasi dan semua mahasiswa diharapkan memiliki kopinya.

 

H. Referensi

  1. Abuddin Nata, 2010, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Prenada Media Grup
  2. Moh Haitami Salim dan Syamsul Kurniawan, 2012, Studi Ilmu Pendidikan Islam, Jogjakarta : Ar-Ruz Media.
  3. Ramayulis, 2006, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia
  4. M. Roqib, 2009 Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Lkis
  5. Hasan, 2006, Muhammad Thalhah. Dinamika Pemikiran tentang Pendidikan Islam. Jakarta: Lantabora Press
  6. Azyumardi Azra, 2012, Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi di Tengah Tantangan Milenium III, Jakarta: Kencana.
  7. Mohammad Daud Ali, 2006, Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada.
  8. Syamsul Kurniawan dan Erwin Mahrus, 2011, Jejak Pemikiran Tokoh Pendidikan Islam, Jakarta: Ar-Ruzz Media.
  9. Abuddin Nata, 2012, Sejarah Sosial Intelektual Islam dan Institusi Pendidikannya, Jakarta: Raja Grafindo Persada.
  10. Muhaimin, 2009, Rekonstruksi Pendidikan Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada.
  11. Maksum Mukhtar, 2001, Madrasah: Sejarah dan Perkembangannya, Jakarta: Logos Wacana Ilmu.
  12. Abudin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu, 2001.
  13. Hasan Langgulung, Manusia dan pendidikan Jakarta: Pustaka al-Husna, 1989.
  14. Tirtarahardja, Umar dan S. La Sulo. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005.
  15. Abdul Aziz, Esai-esai Sosiologi Agama, Jakarta: Diva Pustaka, 2006.
  16. Dhofier, Zamachsyari. Tradisi Pesantren. Jakarta: LP3ES, 1982
  17. Mastuhu. Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren. Jakarta: INIS, 1994.
  18. Said, M. Ilmu Pendidikan. Bandung: Offset Alumni, 1985.

 

I. Sistem Penilaian

No

Komponen Penilaian

Bobot

1

Tugas

20%

2

Partisipasi dalam kelas

15%

3

Presensi Kehadiran

15%

4

UTS

20%

5

UAS

30%


Total

100%

 

J. Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran menggunakan ekspository learning, two way communication dalam pembelajaran online maupun offline serta aktif learning dalam pembelajaran offline dengan ditunjang oleh referensi  yang relevan.